Isu metaverse mulai diperbincangkan banyak
orang akhir-akhir ini. Bagi sebagian kalangan, adanya metaverse memberikan
harapan yang besar bagi perkembangan manusia. Namun, tidak sedikit pula yang mempunyai
ketakutan besar untuk menghadapi dunia metaverse.
Bagi orang-orang yang berkecimpung di dunia
pendidikan perlu mengenal tentang metaverse. Bahkan orang tua pun harus juga
mencari tahu tentang metaverse ini. Walaupun metaverse masih dalam bentuk konsep
dan kemungkinan penerapannya beberapa tahun yang akan datang, sangat perlu
untuk memahami tentang konsep metaverse mulai sekarang.
Anda harus mencari tahu tentang konsep
metaverse ini agar tidak ketinggalan seperti halnya penggunaan E-Learning. Konsep metaverse ini perlu
dipahami dan dipelajari mulai sekarang agar Anda tidak ketinggalan dalam
perkembangan teknologi yang semakin canggih saat ini.
Istilah Metaverse
Bagi sebagian kalangan mungkin mengetahui
tentang metaverse karena Mark Zuckerberg. Salah satu pendiri Facebook tersebut
mengubah nama perusahaannya menjadi Meta. Mulai saat itu, banyak orang
memperbincangkan tentang konsep metaverse.
Istilah metaverse itu sendiri diperkenalkan
pertama kali oleh novelis, Neal Stephenson. Pada tahun 1992, Neal Stephenson
menggambarkan metaverse pada novelnya yang berjudul Snow Crash. Istilah
metaverse merujuk pada dunia 3D yang dihuni oleh avatar dari orang sungguhan.
Dalam novelnya, Neil tidak menggambarkan
metaverse sebagai sesuatu hal yang membuat orang yang masuk ke dunia virtual
menjadi orang bahagia. Justru, Neil menggambarkan bahwa metaverse menciptakan
masalah yang cukup rumit. Mulai dari kecanduan teknologi, kekerasan, hingga
diskriminasi. Dan sebagian masalah-masalah tersebut dibawa ke dunia nyata.
Avatar Metaverse
Konsep metaverse hampir sama dengan konsep
media sosial dimana manusia saling terhubung melalui jejaring sosial. Namun,
satu hal yang membedakan antara metaverse dengan media sosial biasa yaitu Anda
bisa berinteraksi dalam dunia virtual metaverse.
Dalam metaverse, manusia akan berinteraksi di
dunia virtual menggunakan avatar. Avatar merupakan karakter atau visualisasi
manusia dalam bentuk digital atau virtual. Walaupun dalam bentuk virtual, Anda
bisa menjalani kehidupan layaknya dunia nyata.
Di dunia virtual, Anda dapat mensetting
bentuk avatar yang Anda miliki. Mulai dari bentuk wajah, tubuh, pakaian, hingga
hunian yang Anda tempati. Namun, perubahan-perubahan yang Anda lakukan pada
pakaian maupun hunian tidaklah gratis. Anda perlu membeli atau membayar
sejumlah uang untuk dapat mensetting avatar sesuai keinginan.
Banyak perusahaan ritel ternama yang sudah
melirik konsep metaverse ini. Sehingga tidak sedikit dari perusahaan tersebut
yang sudah mempromosikan brandnya untuk
mendukung tampilan avatar Anda nantinya.
Konsep Sekolah Metaverse
Isu konsep metaverse ini juga merambah dunia
pendidikan. Bagi sebagian kalangan masih belum siap dengan adanya sekolah
maupun kampus metaverse ini. Sebelum Anda merasa takut menghadapi
metaverse, Anda perlu mengetahui konsep dari sekolah metaverse itu sendiri.
Konsep metaverse memungkinkan tenaga pendidik
dan peserta didik bertemu dalam sebuah dunia virtual. Mereka tidak perlu keluar
dari rumah untuk bisa melakukan pembelajaran. Mereka cukup menggunakan kacamata
3D nya dan langsung bisa melakukan pembelajaran layaknya sekolah biasa. Yang
membedakan hanya mereka bertemu di dunia virtual dalam bentuk avatar.
Konsep metaverse ini memungkinkan peserta
didik untuk mengakses pendidikan lebih jauh tanpa adanya patokan domisili.
Mereka dapat memilih pendidikan yang lebih berkualitas secara mudah dengan
biaya yang jauh lebih murah dari sekolah biasa.
Konsep kampus metaverse sebenarnya sudah
diterapkan di beberapa negara luar. Hanya saja, penerapan kampus virtual tersebut masih dalam bentuk sederhana.
Bayangkan saja jika konsep metaverse sudah diterapkan nantinya, pasti
pembelajarannya semakin menarik dengan adanya avatar.
Metaverse yang menjadi konsep sekolah masa
depan merupakan sebuah wacana yang tidak bisa Anda hindari. Untuk itu, perlu
persiapan sejak dini untuk menghadapi perkembangan metaverse di masa yang akan
datang.
EmoticonEmoticon